GAYA DESAIN GRAFIS
GAYA DESAIN GRAFIS
By
: Dirra Wargyaningtyas
Dunia desain grafis memang sudah ada sejak
zaman prasejarah, hal itu dibuktikan dengan ditemukannya lukisan-lukisan tangan
di gua bahkan di seluruh dunia. Perkembangan gaya desain dari masa ke masa
menjadi penanda perjalanan panjang gaya visual yang dipengaruhi oleh beberapa
factor seperti keadaan politik, sosial, atau bahkan teknologi. Perbedaan gaya
visual tidak hanya terletak pada ilustrasi, tetapi juga tipografi, warna, garis
sampai layout. Berikut akan disebutkan
beberapa macam gaya desain dari seluruh dunia yang kemudian dikenal sebagai
sejarah desain grafis dunia.
a. Victorian
Gaya ini muncul saat Revolusi Industri, yaitu sebagai bentuk aksi protes seniman terhadap akibat yang ditimbulkan dari adanya Revolusi Industri. Sebagai aksi protes, desainer grafis pada masa ini membuat bentuk tipografi yang biasa digunakan pada masa Renaissance menjadi lebih gemuk dan tebal. Ciri tipografi yang seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu ciri khas dari Victorian disamping masih digunakannya berbagai ornamen hiasan untuk memenuhi desain dari poster.
Contoh gaya desain Victorian
(Sumber : http://www.sheaff-ephemera.com)
b. Arts and Craft
Setelah era Victorian, Arts and Craft muncul sebagai aksi masyarakat untuk mengembalikan standar estetika pada karya seni yang selama ini
ditekan Revolusi Industri. Ciri dari masa ini adalah penggunaan huruf sans serif
dan masih dengan menggunakan ornamen-ornamen hias dalam desainnya.
Kanan : Katalog dari 13th exhibition of the Arts and Crafts Exhibition Society
(Sumber : https://www.widewalls.ch)
c. Art Nouveau
Bentuk yang diilhami dari bentuk oleh
pergerakan seni dan kriya, pola linier abstrak yang melengkung kadang
dikombinasikan di dalam desain. Ornamennya menyerupai bentuk tumbuh-tumbuhan,
bebas dari akar atau grafitasi, garis yang gemulai, sulur-sulur anggur,
bunga-bunga, burung, penggunaan objek wanita menjadi beberapa motif yang sering
dibuat dalam masa ini.
Contoh gaya desain Art Nouveau
‘The
Damnation of Theron Ware’, Twachtman, J.H., 1896
(Sumber : https://www.internationalposter.com)
d. Jugendstil
Art Nouveau sampai dan berkembang di Jerman
dan disebut dengan istilah Jugendstil
(bahasa Jerman yang berarti gaya muda). Desain ilustrasi masih menggunakan gaya
dari Art Nouveau tetapi tipografi
yang digunakan cenderung bergaya tradisional.
Contoh gaya desain Jugenstil
Cover majalah Jugend karya Hans Christiansen
1897
(Sumber : https://www.theviennasecession.com)
e. Glasgow Style
Fase ini merupakan masa peralihan dari Art Nouveau yang didominasi oleh garis
lengkung ke fase gaya desain yang menggunakan garis lurus. Ciri khas dari masa
ini yaitu desainnya menggunakan segi empat yang memanjang ke atas.
Contoh gaya desain Glasgow Style
‘The Scottish Musical
Review’
Charles Rennie Mackintosh 1896
(Sumber : https://www.wikiart.org/en/charles-rennie-mackintosh)
f. Vienna Seccesion
Bahasa desain yang mereka kembangkan adalah
repetisi dan kombinasi dari bentuk-bentuk persegi empat dan lingkaran. Bentuk
geometris tidak kaku tetapi memiliki kualitas organis yang halus.
Contoh gaya desain Vienna Seccesion
‘Poster for the XIII’ Koloman Moser 1902
(Sumber : https://www.leopoldmuseum.org)
g. Early Modern
Gaya ini memiliki bentuk geometris yang lebih
minimalis dengan didominasi oleh foto dan lebih sedikit ilustrasi, desainnya
lebih bersih dan tidak menggunakan ornamen-ornamen hias lagi.
Contoh gaya desain Early Modern
(Sumber : https://ilmunesia.com)
h. Kubisme
Gaya ini memulai sebuah tradisi artistik dan
pandangan baru yang mengakhiri tradisi seni piktoral renaissance yang telah berlangsung selama 400 tahun. Ciri khas dari
kubisme adalah pemakaian bidang-bidang datar dan murni yang memancarkan
geometri, warna, dan energi dari sebuah kota modern. Geometri yang dimaksud
adalah bentuk seperti silinder, bulatan, kerucut dan lain sebagainya.
Contoh gaya desain Kubisme
‘The Weeping Woman’ Pablo Picasso 1937
(Sumber : https://cubismsite.com)
i. Futurisme
Pada masa ini harmoni ditolak sebagai standar
kualitas desain, karena harmoni bertentangan dengan lompatan-lompatan dan
ledakan-ledakan bentuk. Desain pada masa ini mempunyai ciri khas tipografi baru
yang menyerupai goresan kuas lukis.
Contoh gaya desain Futurisme
Poster karya Umberto di Lazzaro 1933
(Sumber : https://www.internationalposter.com)
j. De Stijl
Gaya ini mempunyai ciri desain yang didominasi
obyek-obyek abstrak melalui bentuk kotak dan warna-warna primer dipadukan
dengan hitam, putih dan abu-abu.
Contoh gaya desain De Stijl
‘Mechano-Dancer’ Vilmos Huszar 1922
(Sumber : https://www.theartstory.org)
k. The New Typography
The New Typography menjadi komponen penting
dalam gerakan modernisme. Ciri dari gaya ini adalah pemakaian font sans serif dengan dilengkapi
bentuk-bentuk geometris.
l. Art Deco
Karakteristik dari Art Deco adalah pemakaian
bentuk-bentuk geometris dan penggunaan ilustrasi bangunan pada desain.
Contoh gaya desain Art Deco
Travel poster
(Sumber : https://www.widewalls.ch)
m. Dada
Gaya ini berkembang di Swiss. Kaum dadais
memperkaya pembendaharaan visual dari futurism dan meneruskan konsep-konsep
bentuk huruf dari kubisme.
Contoh gaya desain Dadaism
‘ABCD’ Raoul Hausmann 1920
(Sumber : https://www.artyfactory.com)
n. Heroic Realism
Pada masa ini, seni desain grafis dijadikan
propaganda, kebanyakan dari karya seni mada masa ini menggambarkan sosok tokoh
pahlawan.
Contoh gaya desain Heroic Realism
British War Poster oleh Phillip Zec, c.
1930
(Sumber : http://www.smashingmagazine.com)
o. Swiss International
Gaya desain ini menggunakan tipografi sans
serif dan penggunaan tipografi yang minim. Desain yang diciptakan bersih tanpa
adanya tambahan ornaman-ornamen hias, sehingga ruang kosong dalam desain
dibiarkan bersih karena desain ini lebih mengutamakan kesederhanaan. Selain itu
ciri khas dari style ini adalah penggunaan
teks rata kiri dan lebih fokus pada desain tipografi.
Contoh gaya desain Swiss
International
Kunststoffe (Plastics & its Uses) -
Gewerbemuseum Basel, Richard P. Lohse 1959
(Sumber : https://www.internationalposter.com)
p. Psychedelic
Dinamakan psychedelic karena orang yang
melihat desain ini seakan-akan berhalusinasi seperti orang yang sedang mabuk.
Hal itu dikarenakan desain yang dibuat abstrak, banyak menggunakan garis
lengkung dan tipografi yang digunakan dibuat melengkung-lengkung sehingga tingkat
keterbacaannya menjadi kurang jelas.
Contoh gaya desain Psychedelic
Quicksilver Messenger
Service at the Fillmore Auditorium, Wes Wilson 1966
(Sumber : https://www.internationalposter.com)
q. Skeuomorphism
Kata skeuomorph berasal dari bahasa Yunani, skeuos yang artinya
perkakas, benda atau alat, dan morphe yang artinya bentuk. Jadi skeuomorphism
merupakan gaya desain yang meniru bentuk, fitur dan tekstur benda-benda di
dunia nyata. Ciri khas dari gaya ini adalah adanya highlight (beberapa bagian
objek yang diberi sorotan cahaya), tekstur, dan shadow (bayangan) objek. Selain
itu penggunaan warna gradasi dan efek bevel juga sering ditemukan dalam gaya
ini. Dengan adanya efek ini, objek akan terlihat memiliki ketebalan sehingga
tampak seperti objek aslinya. Skeuomorphism mulai popular saat perusahaan Apple
menggunakan gaya ini pada user interface MacOS maupun iOS.
Perubahan gaya Skeuomorphism ke Flat pada UI Apple
(Sumber: pipicon.com)
r. Flat Desain
Flat
desain merupakan gaya desain yang mendapat pengaruh dari Swiss International Style. Desain yang bersih dengan mengutamakan
unsur kesederhanaan dan penggunaan font
sans serif merupakan ciri khas dari Swiss
Style yang juga ditemukan dalam flat desain.
Hanya saja dalam flat desain terjadi
penyempurnaan bentuk karena desainnya tidak hanya berfokus pada tipografi saja,
melainkan pada ilustrasi dan ikon (idseducation.com). Sampai saat ini flat desain masih banyak ditemukan dalam
desain aplikasi, poster atau iklan. Warna solid dan dihilangkannya unsur tidak
penting dalam desain seperti bayangan, efek timbul atau ketebalan juga
merupakan ciri khas dari flat desain.
Contoh gaya Flat Desain
Iklan Kredivo
(Sumber : https://pasardana.id)
Sumber:
Meggs, Philip B. 1983. A History of Graphic Design.
Zhao, Pengfei, Yun Ouyang, Min Xu, Li Yang dan Yujie Ouyang
(ed.). 2017. Advanced Graphic Communications
and Media Technologies.
http://idseducation.com
Komentar
Posting Komentar